Golden Age; Jangan Pernah Remehkan Kecerdasan Anak-anak

Ada yang mengatakan rentang usia Golden Age atau masa keemasan anak itu dari 0-6 tahun, ada yang bilang 1000 hari pertama sejak dari kandungan, ada juga yang bilang sampai 2 tahun. Tapi intinya berarti, di masa-masa awal kehidupan anak itu adalah masa-masa keemasan yang tidak boleh kita lewatkan begitu saja. Dulu kukira, istilah golden age... Continue Reading →

Mukena

Kemarin malam nyetrika mukena, terus selama nyetrika tiba-tiba kepikiran Mamah. Terus kepikirannya panjang banget sampe kayaknya aku tulis ah di blog, lumayan buat Februari seengganya biar ga berdebu banget tuh blog. Haha. Mukena Mamah tuh banyak. Setiap tahun, khususnya idul fitri pasti banyak yang kasih hadiah mukena buat Mamah. Karena apa? Pasti dipakai. Dalam sehari... Continue Reading →

Prolog

Bismillah. Hmmmm... Inhale exhale dulu sebelum nulis. Udah lama banget ga nulis dan cerita. Jadi mari kita tumpahkan semuanya di sini. Pertengahan 2020, anak pertamaku lahir. Perempuan. Panggil saja Ca. Lahir di rumah Mamah mertua yg Maa syaa Allah Alhamdulillah baik banget. Ca usia 1.5 tahun, qadarullah harus sapih lebih cepat karena suatu hal atas... Continue Reading →

Mencari Tangan Kedua

April (20) lalu, (secara mengejutkan) suami memutuskan untuk menjual sebagian koleksi buku-bukunya. Lalu akhirnya kami membuka akun store tersendiri di Instagram untuk pemasarannya. Alhamdulillah, selang beberapa jam, puluhan buku langsung terjual. Beberapa buku malah ada yang rebutan. Seru. Juni-nya, suami Tetehku juga memutuskan untuk menjual beberapa bukunya, dari sekian buanyak koleksinya. Kami pasang juga di... Continue Reading →

Sembunyi

Di awal menikah dulu, pak suami bilang: "jangan pernah posting isi kamar kita, ya". Dari satu kalimat itu, aku belajar banyak, khususnya tentang seni menyembunyikan."Isi kamar kita", bisa berarti banyak hal:1. Memang foto ruangan kamar. Termasuk juga rumah, kendaraan, keluarga, anak, berkas2 penting identitas pribadi, dll. Ya, itu hal yang sangat privasi bagi kami.2. Masalah.... Continue Reading →

Mie Time

Ceritanya pas awal Desember lalu, aku dan suami lagi pengen mie instan. Biasa, jatah bulanan "cheating" dari pola makan sehat. Ehehe. Nah, saat itu kami sedang berbeda selera. Tapi sama-sama Indomie~ Suami pilih indomie goreng aceh, sedangkan aku indomie ayam bawang, pengen yang berkuah gitu~ Sambil menunggu air mendidih, aku buka dua bungkus mienya. Eh... Continue Reading →

Aku dan Impian Mamah

Izinkan aku untuk sedikit bercerita. Dulu, duluuu sekali. Saat aku masih duduk di bangku SMA. Mamah pernah bilang: "Mamah pengen punya pesantren. Ya, setidaknya rumah yang Mamah bangun ini tidak pernah sepi dari al-Qur'an." Alhamdulillah, pada tahun itu, Mamah dan Bapak berangkat haji. Kata Mamah, di sana Mamah selalu berdoa hal yang sama seperti yang... Continue Reading →

Skripsi dan Instagram

April lalu, ada seorang teman online di instagram yang mengirim pesan padaku, Mbak Citra namanya. Lalu aku janjikan jawabannya nanti diposting di wordpress, dan baru sempat dirampungkan Agustus ini. Huhu. Maafkan aku ya, Mbak. Yash, langsung saja! Jadi, Maret 2018 lalu, aku memutuskan untuk “menghilang” dari dunia per-instagram-an. Alasannya? Klasik. Ingin fokus dulu ngerjain skripsi.... Continue Reading →

Mencintaimu Tanpa Jeda #Prolog

Wahai, terima kasih telah memilih perempuan yang begitu banyak kekurangan ini untuk menjadi pendamping hidupmu, penyempurna separuh agamamu. Aku-perempuan yang akan kau nikahi ini, hanyalah salah satu perempuan biasa di antara sekian banyak perempuan akhir zaman yang jauh dari sempurna. Aku memiliki banyak sekali kelemahan. Aku tercipta dari tulang rusuk yang bengkok, seperti yang Rasul... Continue Reading →

Aku Ingin Hati Seperti Milikmu

Izinkan aku berkisah tentang sebuah cerita yang terjadi pada belasan tahun yang lalu, saat kita masih asing dengan dunia maya, saat uang jajan sekolah dengan seribu rupiah cukup untuk membeli banyak cemilan. Saat itu, ada dua kakak-adik yang baru saja pulang dari sekolah siangnya (sekolah agama). Si kakak duduk di kelas 5 SD, sedang adiknya... Continue Reading →

Perempuan dan Tangisannya

Pada baaaanyak sekali kesempatan, aku lebih suka menjadi orang yang tidak tahu. Karena seringkali ketidaktahuan hadir sepaket dengan ketenangan, dan kita semua-tentu saja, lebih menyukai hati yang tenang daripada berputar dalam kekhawatiran. ------- Katanya, perempuan itu makhluk yang paling mudah menangis. Entah ketika dia sedang bersedih, bahagia, ataupun marah, menangis adalah caranya. Rapuh. Seperti gelas-gelas... Continue Reading →

Cermin

... yang harus kita lakukan adalah: memiliki cermin besar-besar, lalu kita letakkan di depan-belakang-kanan-kiri-atas-bawah kita, agar yang pertama kali kita lihat adalah kesalahan diri kita sendiri. Jangan letakkan cermin itu jauh-jauh, agar saat cermin teman kita memantulkan sebuah noda, kita sadar diri bahwa cermin kita jauh lebih kotor. Jika cermin kita sudah retak-rusak, segera perbaiki,... Continue Reading →

Memiliki Hati yang Lapang

Masih ingat cerita seorang Bapak di dalam angkot yang tidak mau bergeser ketika ada penumpang lain masuk? Ya, aku pernah unggah tulisannya di Beri Udzur untuk Saudaramu. Kupikir ini harus terus kita jadikan pegangan. Bahwa terkadang, kita tidak tahu ada apa saja dibalik sesuatu yang nampak di hadapan kita. Kita hanya berasumsi, berprasangka, menjudge, tanpa... Continue Reading →

Cadar dan Diskriminasi

Beberapa hari yang lalu aku lihat video Talkshow Dua Sisi TvOne di Youtube. Jarang-jarang banget aku buka channel beginian, hampir ga pernah malah! Tapi kemarin videonya muncul di feeds Youtube setelah nonton video pernyataan sikap dari Prof Amany Lubis (ah, gausah diceritain ini mah lah ya, mahasiswa mah emang begitu, Bu. Sabar aja wkwk) Judul... Continue Reading →

Tentang al-Qur’an

Kita yang lebih tahu, mana yang lebih sering digenggam, dibuka, dan dibaca, juga, mana yang membuat kita nyaman berlama-lama dengannya. Waktu zaman kuliah dulu (yaelah ... 'dulu', baru lulus kemarin. HAHA), pernah ada pelatihan tashih al-Qur'an dari Lajnah Pentashihan al-Qur'an Kementrian Agama RI. Tashih al-Qur'an tuh emang gimana sih? Tashih artinya koreksi. Simpelnya, semua al-Qur'an... Continue Reading →

Drama Tugas Akhir (2)

Kalian penasaran kaan kelanjutannya kayak gimana? Hehehe. Engga juga, huu geer. Oke, oke. Gapapa. Aku cerita buat kukenang sendiri aja :' *** Saat detik-detik menegangkan itu, aku berpikir cepat. "Ada teman-teman saya di luar, Pak. Mereka bisa jadi saksi" Aku terpikir teman SMA-ku dan satu temanku lain yang masih ada di luar ruangan sidang. Alhamdulillah... Continue Reading →

Drama Tugas Akhir

Aku gatau harus mulai cerita skripsi ini dari mana, tapi baiklah, akan kumulai cerita ini dari sini. Sejak kejadian “pengusiran” dari kelas oleh salah satu dosen September (2017) lalu itu, rencanaku benar-benar berubah. Di mana awal rencanaku, sebelum semester 6 berakhir, aku sudah menyelesaikan draft proposal skripsi, agar nanti sepulang dari KKN aku bisa langsung... Continue Reading →

Sebuah Keputusan

Karena ada beberapa hal dan pertimbangan yang tidak bisa dijelaskan di sini (bisa aja sih, nanti tapi hehe), mulai saat ini, aku akan menonaktifkan izin komentar di setiap tulisan yang diposting. Begitupun juga aku akan sangat mengurangi komentar di postingan siapapun. Semoga tidak mengurangi semangat kita untuk saling mensupport dalam dunia kepenulisan di situs wordpress... Continue Reading →

Pintu Tertutup

Aku memiliki rumah dengan satu pintu. Tertutup rapat. Terkunci. Jangan khawatir. Tidak akan pernah aku buka ... untuk siapapun. Cukup kamu saja. Millatie Mustaqiemah Garut, 3 Februari 2019 *kalau kata Bapak: "hanya engkau" ~

Terapi Insomnia

Bagiku, bahagia itu sederhana: ketika bisa tidur malam dengan waktu “normal”. Iya, aku pengidap insomnia, sejak SMA. Tapi semakin parah setelah kuliah. Benarlah bahwa banyak hal yang patut kita syukuri, termasuk nikmat mengantuk. Hoho Dulu sih aku “menikmati” insomnia ini, tapi setelah sakit, kok annoying banget kalau malam-malam gabisa tidur padahal udah cape dan inginnya... Continue Reading →

Blog at WordPress.com.

Up ↑